Tuesday, December 28, 2004

DUKA

Duka cita teramat dalam untuk sanak saudara dan keluarga yang kehilangan di Nangroe Aceh Darusallam .....

Minggu, 26 Desember 2004, gempa bumi dengan kekuatan besar, sekitar 8,5 skala richter dan gelombang Tsunami raksasa telah menyapu habis Provinsi NAD ...
---------------------------------------------------------------------------
Ditetapkan, Hari Berkabung Nasional
Senin, 27 Desember 2004 | 16:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Terhitung mulai hari ini (Senin 27/12), pemerintah menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari. Selama hari berkabung, masyarakat Indonesia diminta mengibarkan bendera merah-putih setengah tiang.

Ketetapan ini Menurut Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra dalam jumpa pers di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (27/11) siang, sebagai wujud duka cita yang mendalam atas terjadinya bencana tsunami dan gempa di bumi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara hari Minggu lalu.

Menurut Yusril, pemerintah segera mengambil berbagai langkah penanganan atas bencana yang menimbulkan ribuan korban meninggal dan melumatkan berbagai sarana dan infrastruktur di daerah Aceh. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung bertolak dari kunjungannya di Papua menuju Aceh. “Presiden tadi pagi telah berangkat menuju Batam, untuk kemudian ke Lhokseumawe,” kata Yusril.

Sedangkan Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla, tadi pagi telah berangkat menuju Medan dan Banda Aceh. “Semua ini menunjukkan perhatian yang sangat mendalam dari pemerintah,” kata Yusril. Selain itu, kata Yusril beberapa langkah darurat sudah diambil pemerintah. Antara lain, penyiapan dana sebesar Rp 50 Miliar sebagai dana bantuan bagi para korban, keluarga korban dan masyarakat di Aceh yang dibawa langsung Wapres.

“Dana itu untuk obat-obatan, makanan, air bersih, tenda, dan pengurusan jenazah,” kata Yusril. Pemerintah juga menurut Yusril, menghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk membantu sedapat mungkin dan memberikan sumbangan.

Pemerintah juga kata Yusril, telah menerima berbagai tawaran bantuan dari negara-negara sahabat. Diantaranya Jepang, Perancis, Malaysia, Amerika Serikat, dan Cina. “Pemerintah mengucapkan terima kasih atas semua tawaran tersebut,” kata Yusril. Tapi untuk sementara ini, menurut Yusril, pemerintah bersikap akan menangani dan membantu terlebih dahulu dengan kemampuan sendiri.

Berbagai bantuan tersebut menurut Yusril, baru akan diterima dan disalurkan setelah pemerintah menangani dan mendata berbagai kerusakan yang ditmbulkan oleh bencana tersebut. “Selama tiga hari kita ingin menangani bencana ini dengan kemampuan sendiri. Setelah itu baru kita membuka kesempatan kepada negara-negara lain untuk membantu,” kata Yusril ang mengaku kemampuan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi paska bencana belum ditetapkan. “Menunggu sampai ada kepastian jumlah korban dan kerusakan yang ada,” tambah Yusril.

Sedangkan data dari Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, hingga jam 11.00 WIB, jumlah korban yang meninggal mencapai 4.491 orang, meliputi daerah Aceh dan pulau-pulau kecil di Kepulauan Nias. Dari jumlah tesrebut, sebanyak 378 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Korban meninggal terbanyak terjadi di daerah Banda Aceh, yakni 3.000 orang.

“Kami belum dapat data lengkap dari pulau-pulau kecil yang ada di tepi barat Sumatera,” kata Wakil Sekretaris Bakornas Indrawadi Tamin yang turut mendampingi Yusril dalam jumpa pers.

================================================== =====
Selama 3 hari, mari kita tunjukkan bela sungkawa kita.... paling tidak ini yang bisa kita lakukan selain dari berdoa dan memberi sumbangan!

No comments: