Thursday, December 30, 2004

PERAYAAN TAHUN BARU -



"Mereka yang menjadi korban di Aceh menjadi lebih dari sekedar saudara saya, namun mata bathin saya sendiri ..........."

Media elektronika telah menjelma menjadi mata batin sebuah penderitaan, sesuatu yang lebih dahsyat dan mengisi relung relung hati kita yang melihatnya.Siapapun pasti tergetar melihat ribuan mayat terserakan di pelosok kota di Banda Aceh.Namun siapa sangka hal ini seakan tak menggugah tradisi semangat yang kerap di rayakan di akhir tahun, di negara ini, di beberapa media ramai di beritakan akan adanya perayaan tahun baru di ibukota dan yang terakhir saya dengar akan adanya perayaan kembang api dan pentas musik di Semarang ( sumber detik.com ), yang rencananya akan di selingi hening cipta dan doa bersama sebelum kembali di lanjutkan dengan perayaan tahun baru. Heaven shall burns ...

Mungkin saya tak sendiri menyuarakan protes dan kekecewaan mendalam terhadap hedonism apapun skalanya itu di tengah penderitaan rakyat Aceh saat ini. Bahkan di Media Indonesia tangal ini, 30 Desember 2004, di beritakan kondisi Psikis dan batin sebagian penghuni penampungan mulai terancam, dengan kata lain gejala skizoprenia di akibatkan bencana ini mulai nampak. Sesuatu yang luar biasa menyedihkan, di tengah se"rangan epidemik dan gejala kelaparan pasca bencana,yang meluluh lantakkan segalanya di banda Aceh.

Terus terang hati ini miris dan pedih mendengar rencana seperti itu tetap di adakan, bagaimana mungkin ??? Sanggup untuk mengadakan acara seperti itu di tengah tengah rasa duka, dengan alasan uang yang sudah di bayarkan dan jadwal yang gak bisa di ubah ?? What the f@*% ! apapun tujuannya,penggalangan dana ataupun apapun saya pikir hal itu sudah menjadi anomali ( meminjam istilah salah seorang rekan )yang amat salah ...ntahlah mungkin ada semacam upaya yang bisa di lakukan untuk membuka hati ini ?? atau biarkan saja tepatnya, membiarkan apapun yang mereka lakukan ...toh ada sesuatu yang dapat di wujudkan, perayaan lebih baik di gantikan dengan upaya untuk saling membantu dan menggalang dana ..mereduksi makna perayaan ternyata tidak gampang .... apakah tahun baru yang di selingi dengan hura hura dan mabuk ....shit, gue bukan Socialite kelas manapun ...gak bisa untuk tidak meninggalkan TV , saat ini.

Untuk ke depan pun, saya rasa mencoba menyisihkan gaji saya untuk membantu di sana saya rasa amatlah belum tentu mencukupi tapi dengan upaya ini saya pikir kita dapat menunjukkan selain rasa belasungkawa dan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka, sesama kita yang saat ini di liputi ketegangan luar biasa .....

Saat ini negeri ini menjadi amat sangat di cintai ...

tolonglah sekali ini saja ini terjadi ...

Bless Them All .....

No comments: