Media ( dalam konteks komunikasi), sejak dulu merupakan suatu wahana ungkap yang di artikan untuk lebih memposisikan penerima dan pemberi informasi, satu sama lain.
Kejadian yang timbul dapat di informasikan dengan cepat, dalam konteks teknologi hal itu bisa menjadi berkah, anugrah dan bahkan musibah.
Percepatan yang mengalami kecepatan luar biasa mengakibatkan medan waktu media dan informasi berubah, hal yang lalu masih dapat di tulis dalam subjek materi memori..
Disini saya tak akan berbicara tentang sejarah dan bagaimana pemposisian media sejak jaman dahulu kala sampai sekarang, karena mungkn lebih banyak pakar ahli yang lebih menguasai masalah ini di banding saya, toh untuk saat ini media lebih merupakan keharusan untuk dikuasai.
Mari berandai andai secara sederhana dan mengawang, jika tentang hal ini, komunikasi di jabarkan dalam lingkup kalkulasi jumlah tertentu saya kira jika melihat sekarang , di mana banyak masyarakat dunia yang masih belum menikmati media informasi , dapat diandaikan seperti ini, simpel saja dari sekian banyak umat manusia yang mengerti akan peradaban, beberapa di antaranya adalah penguasa teknologi dan media informasi terkini dan kemudian sejumlah besar berjumlah 4 kali lipat dari jumlah penguasa media dan teknologi diatas adalah calon calon di antaranya penguasa yang sedang belajar akan teknologi dan informasi dan sisanya yang berjumlah 8 kali lipat adalah masy yang menyerap dan menginformasikan kembali informasi yang diterimanya lewat teknologi yang ada dan dari hasil para penguasa media dan teknologi ini. Dan akhirnya 16 kali lipat dari jumlah masy penyerap dan penerima media informasi aktif adalah masyarakat penerima informasi pasif , dan sisanya adalah 32 kali jumlah masyarakat informasi pasif itu adalah penyerap informasi biasa dan cenderung lebih lambat.
Apakah ini benar ???
( bersambung deh ..)
No comments:
Post a Comment