Tuesday, June 21, 2005

iPod vs Gramafon

Sebuah iklan lokal jaman Belanda yang memperdagangkan produk pemutar kepingan piringan hitam dan yang satu lagi sebuah music player digital merek ternama. Keduanya berbeda secara waktu, lahan industri dan tempat. Namun keduanya memiliki satu tujuan, komunikasi dengan bungkus yang sama. Yang satu dengan tujuan secara jelas, lugas dan terpercaya, sedangkan satunya lagi dengan wujud dan konsep lama yang mengajak untuk berpikir ulang sehingga bermuara pada satu kesimpulan; "Keren!".

Image hosted by Photobucket.com

dan

Image hosted by Photobucket.com

Untuk memperbandingkan kedua iklan ini adalah lebih bagaimana untuk mengetahui apa yang hendak dikomunikasikan. Batasan untuk iklan jaman dahulu yang mengakomodir segala kesimpulan tegas dalam komunikasi yang padat dan langsung sasaran jelas, sama dengan sekarang namun berbanding terbalik dengan upaya mereduksi makna visual dan bentuk yang memungkinkan audiens lebih 'berpikir', untuk mengerti maknanya dan bukan tak mungkin ini sekedar sebuah 'keisengan' belaka yang diseriusi. Sehingga cecitraan dan makna imaji dapat dibentuk secara permanen dengan menggunakan idiom simbol yang merujuk secara tak langsung kepada produk yang ditawarkan. Terlepas, dari perihal kapital dan wahana iklan sebagai lahan industri yang kerap memborbardir kita tanpa toleransi saat ini.

Bagi saya, konsepsi retro disaat ini memang mengasyikkan, sama halnya ketika jenuh dengan segala sesuatu yang cenderung simbolik dan terdekonstruksi ulang, maka terkadang apa yang ingin disampaikan dengan wujud klasik ( perspektif masa kini) meringankan beban dan mempermudah konsumsi tentang apa yang diterima.

1 comment:

nona cyan said...

sumpah iklannya KEREn! emang ada ya iPod yg ada lambang mahkotanya?