Friday, June 17, 2005

Yoko Ono - Flux Art

Yoko Ono? John Lennon?

Sedikit dari kita yang memahami bahwa sosok wanita jepang kelahiran 1933 ini dan juga istri dari mendiang pendiri The Beatles, adalah salah satu seniman yang sempat menjadi eksponen sebuah gerakan Seni Rupa di Amerika periode 60-an awal, yakni Flux Art. Flux Art, bisa juga didefinisikan sebagai sebuah konsep seni rupa yang mengetengahkan pengalaman artistik 'baru' secara total ketika secara langsung berhadapan dengan penonton, dengan menggunakan banyak media, atau secara spesifik, bisa disebut dengan intermedia art.

Seniman jepang yang lahir di era pasca perang dan masa transisi keterbukaan global antara poros kebudayaan, Amerika, Asia (Timur) dan Eropa ini, telah merepresentasikan realitas akan hal itu. Modernisasi yang terkait antara latar belakang pendidikannya di sekolah Musik di New York dan sekolah Seni Rupa, menghasilkan pemahaman akan wujud perupaan yang dikategorikan pembaharu garda depan (avant-garde).

Image hosted by Photobucket.com

Yoko Ono, secara konsep, karya-karyanya cenderung mengkritisi situasi tentang pemahaman dematerialisasi seni. Dia memang dikenal sebagai seniman konseptual dan performance. Secara medium, karyanya bergerak dimulai dari instalasi, performance atau dua dimensi. Bagi saya, cenderung lebih 'dalam', perlu konsentrasi lebih untuk dapat 'membaca' karya-karyanya (yang pada akhirnya didokumentasikan dalam foto dan buku-buku, dengan realita yang lebih tentunya). Berbagai macam label seperti permasalahan gender dalam sudut pandang feminisme yang radikal, sampai pada olah suara sebagai pemahaman estetika yang anarkis, semua masuk dalam karyanya. Media (baru) yang memang dikolaborasikan dengan konsepsi seni konseptualnya. Secara visual, wujud instalasi seperti cahaya, musik dan gerak olah tubuh, memang dipengaruhi oleh umumnya penyikapan artistik seniman Asia yang mempermasalahkan material. Semenjak tahun 1960-an, Nam June Paik, Yayoi Kusama, Takehisa Kosugi, Shigeko Kubota (mirip merek pompa air..:P) dan lainnya, telah melakukan penyikapan wujud baru dalam medium terhadap seni rupa pada umumnya.

Image hosted by Photobucket.com
Yoko Ono, Cut Piece, 1965 (performance art,video; 30 minutes)

Pada akhirnya janda mendiang John Lennon ini akhirnya memang terkenal akan pernikahannya dengan sang almarhum. Kontroversi yang mengatakan dirinya, adalah sosok yang bertanggung jawab atas bubarnya band legendaris itu mungkin akan dikenang sampai akhir hayatnya. Setelah puluhan tahun, semenjak kejadian tragis yang merengut nyawa suaminya tersebut, Yoko tetap berkarya, sculpture, film pendek, komposisi sound dan konsepsi fine art dalam wujud yang lebih dalam. Mementahkan kritik yang mengatakan karya-karyanya tak lebih bermakna, namun pada akhirnya sukses membiaskan batasan media dalam karya -karyanya. Dirinya pun juga dikenal sebagai musisi telah yang mengeluarkan belasan single dan album. Baik itu dalam kolaborasinya dengan almarhum suaminya atau secara solo.

klik untuk lebih lanjut : situs tidak resmi

1 comment:

Anonymous said...

Iya aku sendiri lahir setelah Beatles mau bubar 1 thn lagi..jadi gak sengaja suka waktu SMP ketika kliping musik barat..welll gile hebat lagu2 mereka yg merupakan keajaiban musik dunia bila dibanding sebelum The Beatles ada . Aku suka Beatles dan juga John Lennon-nya yg jenius itu. Ngomong2 ada perkumpulan The Beatles gak di jakarta dan tempat2 nongkrongnya dimana aja seperti tempat konser grup pengekor spt band bharata dulu... dll.. tolong dong ajak aku inform aja ke 0813 148 642 37...willy