Thursday, July 07, 2005

SANATOGEN

Image hosted by Photobucket.com

Saya kurang faham , adakalanya referensi visual dengan peraga yang didapat biasanya promosi murahan obat kuat di pinggir jalan oleh tukang obat keliling. Sanatogen, mengena pada masalah hubungan keluarga. Iklan yang baik-baik, memang jelas dan mengena pada maksudnya tentang obat kuat. Bukan referensi yang didapat dari lambang kejantanan pria dengan badan tegap dan kumis melintang, seperti iklan murah dasawarsa 70-an. Sayang , secara visual iklan ini pastilah amat tak mengenakkan dalam menyinggung masalah pemposisian gender.

Menurutnya, perkawinan yang baik adalah perkawinan yang didukung oleh stamina yang sehat dalam menunaikan tugas suami istri. Sudah jelas, obat kuat memang untuk stamina, urusan dua paragraf kebawah rasanya sih sudah tambahan belaka, maklum jaman dulu. Seperti yang tercantum dalam gambar iklan obat kuat yang satu ini. Sebuah iklan yang entah dipublikasikan pada tahun berapa, saya juga tak tahu, tetapi ada yang menarik dalam iklan ini, segalanya diwilayahkan dalam kode simbolik yang halus dengan menohok langsung ke dalam terminologi tentang pernikahan, di mana masa itu dan (sampai sekarang pun) pernikahan merupakan urusan dalam level yang cukup tinggi tentang kebersamaan dua insan dalam lingkup adat, agama dan harkat individu masyarakat. Mungkin memang sekarang sudah berbeda pandangan seperti itu, upaya-upaya untuk merevitalisasikan konsep masyarakat modern udah tergeser jauh oleh budaya percampuran saat ini.

Omong-omong, Sanatogen masih ada gak ya ?

1 comment:

Unknown said...

Iklan ini muncul di majalah Pandji Pustaka terbitan Balai Pustaka, Jakarta