...This is Ground Control to Major Tom
You've really made the grade...
Sepenggal lirik dari sebuah lagu lawas, Space Oddity 1972), yang berkisah tentang perjalanan seorang astronot bernama Major Tom, yang tersesat diluar angkasa, yang dikarang oleh seorang musisi rock ternama, flamboyan dan eksentrik.
Dia bernama David Bowie.
Lagu ini bisa jadi sebuah cikal bakal atau proto secara musikal dan sound dari sebuah genre minor; Space Rock(!), selain Pink Floyd, yang kemudian akan mengilhami sejumlah musisi dekade '80 dan '90, seperti The Buggles, Devo, sampai kemudian Babyloon Zoo, Monster Magnet, Sun Dial hingga Radiohead di era sekarang. Itupun masih terlihat dengan banyaknya rocker yang mengidolakan sisi dandanan androgini seperti Placebo, Suede dan lainnya. Termasuk pula kelahiran scene Glam Rock dengan dandanan yang memang glamour, lirik kelam dan absurd serta kultus drugs yang mengorientasikan kehidupan seks liar, setipe dengan band-band seperti T-Rex, New York Dolls dan bahkan sampai saat ini, kepada The Darkness.
Dengan masa lalu yang cukup fenomenal, dandanan yang diibaratkan sebagai mahkluk asing dengan dandanan dari luar angkasa, kombinasi musik rock mengambang dan jenis kelamin ganda prediksi gaya banci plus tingkah laku kemayu sampai masalah biseksualitas dan penggunaan drugs. Untungnya dia masih bertahan hingga kini dan mengeluarkan lagu yang cukup melegenda hingga kini. Sebenarnya masih banyak hits yang telah dihasilkan oleh bapak yang satu ini, mulai dari Space Oddity, The Man Who Sold the World, Heroes, China Girl, Starman, Young Americans, All the Young Dudes dan masih berjibun pula album-albumnya seperti Hunky Dorry, The Buddha of Suburbia, Super Creep dan masih banyak lagi.
Mungkin dulu saya tak begitu menyimak perjalanan musikal seorang pelopor kostum androgini yang banyak menginspirasikan suatu perkembangan fashion hingga kini. Setelah saya cukup telat untuk menonton “Velvet Goldmine (1998)”, sebuah film lawas yang terinspirasi dan menginteprestasikan sosok lain dari David Bowie dan Iggy Pop dalam karakter yang fiktif, maka saya berkesimpulan; hingga kini orang ini masih berkarya tanpa mau peduli disebut sebagai artefak hidup Glam Rock (?). Dari era Glam Rock di Inggris awal 70-an hingga, perputaran beat New Wave yang mewabah di dekade 80-an (periode yang mana agak malas untuk dibahas dari segi fashion dan gaya rambut) dan terus melaju era 90-an disaat deru musik kombinasi Jazz, Hip hop, pop, rock dan elektrik dan kembali muncul pada dekade retrospektif dan kontemporer di tahun 2000-an.
Mungkin yang paling menarik adalah ketika dirinya adalah seorang aktor yang telah membintangi banyak film. Salah satunya yang cukup menarik adalah ketika berperan sebagai Andy Warhol, dalam film Basquiat (1996), garapan Julian Schnabel, dimana berkisah tentang karier tragis Jean Michael Basquiat, seorang seniman pop keturunan Afro-America.
Mukanya itu loh, tak pernah terlihat seperti usianya yang hampir kepala enam.
No comments:
Post a Comment