Thursday, January 06, 2005

( Sambungan) BECOMING LIKE GOD

Penempatan materi yang paling frontal mungkin pada ukuran bagaimana kebutuhan tersebut di determinasi secara tinggi lewat serbuan pola pola kapital. Industri,dagang dan gaya hidup adalah kebutuhan bertahap yang di jabarkan dalam kelas kelas kehidupan dan perbedaan yang semakin labur di negara dunia maju dan dunia ke 3 ataupun malah ke empat.

Mengagungkan kelas dan menciptakan jarak dengan merengkuh pangsa pasar global tanpa memandang kelas adalah tindakan kapitalistik yang amat sangat luar biasa.Disini tanpa di sadari saya sudah mencederai jargon kapital dalam diri saya sendiri dan amat bohong jika saya sendiri tidak mengakui telah menjadi bagian aktif dari skema narasi besar ini. Dan menikmatinya amat sangat, sadar dan cukup sadar.

Kabbalah, sebagai acuan, sebagai ajaran dan sifat religi. Beberapa artis Hollywood mengaku mendalami ajaran ini, sama halnya dengan beberapa orang terkenal di luar sana yang mengaku mengikuti Scientific-church. Whatever ..., semua itu hanya mengacu kepada keberpihakan dan kebosanan terhadap agama agama konvensional dalam pencapaian dinamika negara maju itu adalah wajar, heterogenitas ternyata amat penting, untuk melahap homogenitas.

Bagaimana Negara Maju telah mengakomodir kepentingan dan Negara Berkembang di dunia ketiga menjadi penyerap kepentingan itu ? Semisal mempermasalahkan modernitas tanpa melihat ketimpangan diri sendiri ? mempertimbangkan Modern dan Tradisi apakah dapat bersatu ?? yang dengan tegas semua bisa di satukan ! Sebuah larutan post- kolonial, interaksi di dunia posmo, tanda seru terhadap hal ini.

Bagaimana sang waktu telah meluruskan jalan akan kemampuan menolak pragmatisme dalam agama, pemampatan nilai nilai spiritual dalam materi? pencerahan yang di impikan ? Bukankah itu semua berujung pada keinginan manusia untuk menaklukan hasrat terdalam diri sendiri ? menikmati keinginan untuk lebih dan lebih, mempunyai tujuan akhir yang dapat di bilang tak akan pernah berakhir.

Saat ini semua larut dalam batas global yang sudah hancur. Kita hanya menyangka kita adalah Tuhan yang menciptakan dimensi ruang sendiri.Nihilis menjadi syah ketika pergulatan medan sosial mencapai akumulasi batas kejemuan.

Sudah saatnya Tuhan Tuhan lain berhenti di ciptakan.

LIKE GOD, I WANNA BE LIKE GOD ...

No comments: