Thursday, January 20, 2005

Medan Pertarungan Sampah



"Mungkin bagi sebagian idealis yang stick-to-the-core akan berbuat lebih 'gila' seperti membuang pesawat TV-nya ke luar jendela dan
berharap jatuh di atas seorang Raam Punjabi . . ." ( dikutip dari tulisan seekor Nikk)


Responsif terhadap hal di atas.

Toksin dalam media, mematahkan alibi kebenaran bahwa visual menjadi santapan telah berubah menjadi racun. Racun yang timbul di mana dorongan fisik dan batin tergerak oleh automasi kejiwaan dan batiniah lewat penanaman ke-wujud-an: media sebagai batin dan sarana berpikir, untuk saat ini.

Mohon maaf, jika kita menanggapi secara lurus akan hal tersebut, keyakinan akan pengkotak kotakkan pengaruh media berubah menjadi pemahaman standar tentang hiburan dan pendidikan. Tidak menjadi kritis karena media yang membombardir visual dan mata telinga hati kita.

Ada semangat yang mengatakan seperti seorang McLuhan yang mendeskripsikan media sebagai sesuatu yang panas dan fleksibel.Sehingga kemungkinan kemungkinan akan adanya penyalah gunaan dan perang ideologis telah di ramalkan sejauh jauh hari sebelumnya. Dimana saat itu wilayah Modernitas, menuju maju tanpa menjadi rekaman penting, dalam reka mereka wilayah futuristik yang pada akhirnya permasalahannya sedemikian kompleks dan rumit.

Wilayah penting dalam budaya kontemporer. Kemurnian adalah hal yang Banal dan tidak lagi ajeg.Karena semua orang telah di bentuk untuk lebih bebas mengidentifikasi dirinya.

Menjadi kritis karena batas limit cengkraman visual yang sedemikian keji telah dimulai.

Inilah medan pertarungan Budaya. Lintas akumulasi pertikaian satu sama lain dalam menyajikan informasi menghasilkan nihilitas yang sedemikian hancur. Pembedaan mana baik dan buruk berubah dengan kosakata keren-isasi dan sedemikian gamang nilai dan aturan yang penting dalam menyensor media.

Mungkin benar adanya pengkritisian seperti ini memungkinkan hadirnya kebenaran atau fakta yang lebih baik tanpa harus berupaya mendapatkan perubahan dalam media. Sesuatu hal yang tidak dapat di ubah. Sehingga, kritisisme dapat menjadi acuan dan bagian penting paradigma dalam menambah nilai dan memberikan solusi dalam lintas kajian masalah ini.

Saya pikir ini lebih baik dibandingkan sekedar masa lalu dalam membelokkan media satu arah tanpa memunculkan nilai interaksi dan kritis.

Sehingga memungkinkan jika Media perlu digeser menjadi mediasi karena di sanalah segala macam simbol dari berbagai latar identitas budaya bisa saling bertemu. Hasil interaksi antar simbol itu akan bersintesis dan menemukan bentuk ekspresi baru.

Yang sayangnya tak terlepas dari nilai jual beli secara ekonomi.

Tanpa tanggung jawab secara moral, terkadang. Dan itulah Racun.

(terima kasih atas perbincangan menarik dengan Airina, dan beberapa orang yang berkompeten untuk hal ini, )

4 comments:

nona cyan said...

tetep..gue suka sakaw tv kabel,kelibet nii

Anonymous said...

I like it whenever people get together and share opinions.
Great website, stick with it!

Here is my website; boliglÄn ()

Anonymous said...

If you have aerial photography experience, you can shoot perfect photos from high
altitude. It eliminates much of the effort, time, and cost normally associated with creating a polished documentary.
Steven maintains the time management game review website at - a
website devoted to strategy, simulation and time management
games for the PC and Mac.

My website :: Cape Cod Aerial Photography

Anonymous said...

I like the helpful information you supply for your articles.
I'll bookmark your weblog and test again here regularly.
I am relatively certain I'll be told lots of new stuff right here!
Good luck for the next!

Also visit my page; home jobs